Rindu

"kini ku hanya mampu tatapi bintang yg semakin jauh hilang dari pandangan. Saat tak ada lagi tutur sapa dan gelak tawamu... Dan di s't kerinduan ikat bathin nan sepi,Bunga2 di halaman tak lagi daunnya bergoyang

Mempercepat Mozilla Firefox Dengan Speedy Fox

Firefox anda Lola alias Lambat Loading?? Solusinya adalah Speedy Fox. Meningkatkan Firefox dalam satu klik dengan SpeedyFox Anda mendapatkan

Ketika Cinta Bersemi

Indahnya "Ketika Cinta Bersemi" dalam Kehalalan.Subhaanallaah... Bak Musim Bunga berkuntum

Once Upon Time In Tokyo someday

Dan.. jika tiba waktuku nanti saat tak lagi raga mampu melawan tegarnya sang waktu... Dan... jika pada saatnya nanti

Candi Borobudur Dan Nabi Sulaeman As

Candi Borobudur Nabi Sulaiman, apa hubungannya?

Tampilkan postingan dengan label Manajemen Cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manajemen Cinta. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Februari 2012

Mencintai adalah Keputusan

Sebab cinta adalah kata lain dari memberi … sebab memberi adalah pekerjaan… sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat… sebab pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu lama… sebab pekerjaan dalam waktu lama hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian yang kuat dan tangguh… maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat mengatakan, “Aku mencintaimu.” Kepada siapa pun!”
Sebuah rangkaian kata dari Anis Matta ini sungguh sangat menyentak dan seakan ada sesuatu yang sedang berperang di dalam Hati ini.
Memang benar bahwa ‘Mencintai itu sebuah Keputusan’. Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian di situ, “Aku mencintaimu,” adalah ungkapan lain dari, “Aku akan memberimu sesuatu“ dan ini juga ungkapan lain dari “Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia… aku akan memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin… aku akan selalu ada untukmu… aku akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu… aku akan selalu membuatmu tersenyum indah… aku akan … aku akan… aku akan… dan aku akan…“ Jiwa dan raga ini sepenuhnya akan melakukan yang terbaik untuk dirimu dan kelak akan berjuang demi mendapatkan cinta dari Yang Memberi cinta kepada kita.
Keputusan untuk mencintai seseorang, taruhannya adalah kepercayaan orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita. Sekali kamu mengatakan “Aku mencintaimu!” kamu harus membuktikan ucapanmu itu. Itu adalah sebuah ungkapan jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang kemampuan kesiapan untuk memberi dan kesiapan untuk berkorban dan kesiapan untuk melakukan pekerjaan cinta: Memperhatikan, Merawat dan Melindungi.
Segala sesuatu tentang cinta pasti akan berujung pada pengorbanan apa yang akan kita berikan kepadanya. Namun terkadang ketika kita mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan harapan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya. Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain tidak mencintai kita.
Mencintai adalah anugerah yang sungguh luar biasa. Kita tidak dapat hidup tanpa cinta. Matahari memberi sinar ke Bumi, itu adalah bukti nyata tentang cinta yang abadi. Jika Bumi kedinginan maka Matahari akan selalu memberi kehangatan di seluruh bagian-bagian Bumi, jika Bumi kekurangan air maka Matahari akan memberikan cahaya yang lebih untuknya supaya sekumpulan tetesan air–air dapat turun dari langit. Sebab itu adalah keputusan Matahari untuk mencintai Bumi, maka dia akan selalu melakukan pekerjaan–pekerjaan cinta dengan sepenuh hati.
Aura kehidupan yang dihiasi cinta akan seindah Bunga Lili yang menggambarkan tentang lambang Cinta Sejati. Cinta Sejati hanya dimiliki oleh orang yang memiliki kepribadian yang kuat dan tangguh. Hanya Allah saja yang tahu apa kita memang pantas memiliki cinta sejati itu. Cinta sejati itu hanya pantas kita tujukan kepada Allah. Dan tak ada seorang makhluk apapun yang dapat menggantikan-Nya untuk mendapatkan cinta sejati kita.
Memang benar. Semua yang berkaitan tentang cinta adalah rahasia… tapi tak ada keraguan dari kata “Cinta”, bahkan Adam AS tak pernah ragu meminta kepada Allah untuk menciptakan Hawa untuk menemani hidupnya. Itulah cinta. Cinta adalah hal yang pasti, walau susah untuk didefinisikan. Tapi setiap orang di dunia ini pasti memiliki cinta. Sebab itu adalah fitrah.

Sabtu, 19 November 2011

Syariat Islam Mengenai Cinta & Menikah Tanpa Cinta

Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Alloh Subhanallohu wa Ta’ala di dalam jiwa manusia, yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya. Sebagaimana Firman Alloh Subhanallohu wa Ta’ala, yang artinya: "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendir , supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang .Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar Rum: 21)

Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang kotor, karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram. Cinta mengandung segala makna kasih sayang, keharmonisan, penghargaan dan kerinduan, disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka dan duka, lapang dan sempit.


Cinta Adalah Fitrah Yang Suci

Cinta bukanlah hanya sebuah ketertarikan secara fisik saja. Ketertarikan secara fisik hanyalah permulaan cinta bukan puncaknya.Dan sudah fitrah manusia untuk menyukai keindahan.Tapi disamping keindahan bentuk dan rupa harus disertai keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik.

Islam adalah agama fitrah karena itulah islam tidaklah membelenggu perasaan manusia.Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia .Akan tetapi islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga , dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya.


Islam mebersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram.


Menikah Tanpa Cinta

Adakalanya sebuah pernikahan terjadi tanpa dilandasi oleh cinta. Mereka berpendapat bahwa cinta itu bisa muncul setelah pernikahan. Islam memandang bahwa faktor ketertarikan merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja.Islam melarang seorang wali menikahkan seorang gadis tanpa persetujuannya dan menghalanginya untuk memilih lelaki yang disukainya seperti yang termuat dalam Al Qur'an dan Al Hadist

Firman Alloh Subhanallohu wa Ta’ala, yang artinya: "Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin dengan bakal suaminya" (QS. Al Baqarah: 232)


"Dari Ibnu Abbas rodhiyallahu anhu , bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam , lalu ia memberitahukan bahwa ayahnya telah menikahkannya padahal ia tidak suka , lalu Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam memberikan hak kepadanya untuk memilih” (HR Abu Daud)


Karena yang menjalani sebuah pernikahan adalah kedua pasangan itu bukanlah wali mereka.


Selain itu seorang yang hendak menikah hendaknyalah melihat dahulu calon pasangannya seperti termuat dalam hadist: "Apabila salah seorang dari kamu meminang seorang wanita maka tidaklah dosa atasnya untuk melihatnya, jika melihatnya itu untuk meminang, meskipun wanita itu tidak melihatnya" (HR. Imam Ahmad)


Memang benar dalam beberapa kasus, pasangan yang menikah tanpa didasari cinta bisa mempertahankan pernikahannya. Tapi apakah hal ini selalu terjadi, bagaimana bila yang terjadi adalah sebuah neraka pernikahan, kedua pasangan saling membenci dan saling mencaci maki satu sama lain. Sebuah pernikahan dalam islam diharapkan dapat memayungi pasangan itu untuk menikmati kehidupan yang penuh cinta dan kasih sayang dengan mengikat diri dalam sebuah perjanjian suci yang diberikan Alloh Subhanallohu wa Ta’ala. Karena itulah rasa cinta dan kasih sayang ini sudah sepantasnya merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum kedua pasangan mengikat diri dalam pernikahan. Karena inilah salah satu kunci kebahagian yang hakiki dalam mensikapi problematika rumah tangga nantinya.

Jumat, 22 Juli 2011

Manajemen Cinta

Allah memiliki sifat Arrahman dan Arrahim. Sifat ini paling banyak disebut karena mengatasi sifat lain. Allah sendiri menciptakan alam semesta agar makhluk-Nya bisa merasakan cinta dan kasih sayang-Nya.
Cinta dan kasih sayang sesama makhluk hanyalah fraksi kecil bila dibandingkan cinta dan kasih sayang Allah yang akan diungkapkan pada saatnya nanti. Dalam kumpulan hadits yang dibuat oleh Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusyayri, menyebutkan bahwa Allah memiliki seratus kasih sayang, dan satu di antaranya Allah bagikan kepada jin, manusia, dan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Sedangkan 99 kasih sayang Allah yang lain, Allah simpan untuk ditunjukan di hari kiamat kelak.
Manusia adalah makhluk spesial ciptaan Allah karena diberi  potensi –berupa pemberian ruh langsung oleh Allah– untuk  dapat meniru sifat-sifat mulia Allah. Hal ini Allah terangkan dalam surat Shaad ayat 72:
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.
Dalam surat tersebut, Allah meniupkan ruh-Nya kepada manusia. Sehingga, manusia memiliki fitrah untuk menyayangi dan mencintai kepada apa pun juga, seperti sifat Allah: Arrahman dan Arrahim.
Cinta dan kasih sayang ini juga bagian dari fitrah makhluk Allah sebagai sarana melanggengkan eksistensinya. Allah sendiri menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan agar bisa melanjutkan generasinya.
Manusia sendiri difitrahkan memiliki rasa cinta dan kasih sayang, khususnya kepada lawan jenis. Hal ini merupakan sunatullah dan tidak bisa dihindari. Namun, agama mengatur cara mengungkapkannya sesuai dengan ukurannya agar indah dan tidak merusak. Bagaimana pun, Allah menciptakan alam semesta ini sesuai dengan ukuran-ukurannya. Ada batasan yang tidak boleh dilanggar. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Qamar ayat 49:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
Cinta dan kasih sayang harus diungkapkan dengan baik dan benar sesuai dengan ukurannya. Bila tidak, bisa merusak. Aturan cinta dan kasih sayang ini perlu dipelihara, sehingga bisa terpelihara dan keindahannya selalu terjaga serta menjadi benteng yang kokoh.
Contohnya saja pada pasangan suami-isteri. Cinta dan kasih sayang bisa menjadi benteng yang sangat kuat untuk menghadapi cobaan dan ujian dari Allah. Bila kita mampu menjaga nuansa cinta dan kasih sayang, kita akan memiliki perlindungan yang baik untuk menghadapi tantangan besar dan badai kehidupan.
Namun, seringkali manusia tidak mengetahui hikmah yang tersembunyi di balik sebuah cobaan dan ujian. Terlebih lagi apabila seorang manusia telah menggunakan egonya. Biasanya mereka akan kalah dan cenderung mempertanyakan tentang ujian dan cobaan yang menimpanya.
Contohnya ketika seseorang mengungkapkan perasaannya ke lawan jenis yang disukainya. Kemudian mereka yakin bahwa hubungan mereka akan berujung di pelaminan. Namun, ternyata mereka putus di tengah jalan.
Fenomena ini biasa terjadi di masyarakat, tetapi orang seringkali kesulitan menyikapinya. Bila tidak hati-hati, bisa menyebabkan frustasi dan merasa dunia selebar daun kelor. Ekstremnya, hal ini bisa berpengaruh ke sendi-sendi kehidupan seseorang, misalnya bisa menyebabkan sekolahnya tidak selesai dan masuk rumah sakit karena masalah kejiwaan.
Sering kalahnya manusia dalam ujian dan cobaan cinta dan kasih sayang, merupakan kasus nyata yang biasa mendera kaum muda. Padahal, generasi muda sangat diharapkan oleh zaman sebagai agen perubahan. Sangat sayang apabila mereka harus hilang dalam perjuangan zaman hanya karena urusan cinta dan kasih sayang. Mereka hanya tidak mampu mengelola fitrah yang sangat mendasar ketika menghadapi ujian kehidupan.
Ketika kaum muda putus cinta, seolah-olah putus pula kesempatan mendapatkan kasih sayang dari lawan jenis. Padahal tidak. Kesempatan mereka untuk mendapatkan kasih sayang dalam koridor yang benar masih terbuka lebar.
Meskipun begitu, sebaiknya kaum muda mengharapkan cinta dan kasih sayang dari Allah. Cinta dan kasih sayang tertinggi dan terbaik dibandingkan cinta dan kasih sayang manapun. Kita pun seharusnya selalu berprasangka positif terhadap Allah. Sehingga mampu menjadikan kita menerima kenyataan apabila ungkapan cinta dan kasih sayang terhadap sesama terputus di tengah jalan.
Kita pun jangan sampai kehilangan pegangan hidup, yaitu Islam. Bagaimana pun, sesuatu yang kita peroleh adalah hasil terbaik yang diberikan Allah. Meskipun pada awalnya kita tidak memahami dan merasa sakit, tapi apabila kita percaya bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik, kita akan ikhlas menerimanya.
Lalu, bagaimana memelihara dan mengelola perasaan cinta dan kasih sayang yang baik terhadap lawan jenis?
Biasanya, sebelum berumah tangga, seorang pemuda selalu menggebu-gebu untuk segera menikah. Tetapi, setelah berubah tangga, akan terasa hambar karena semuanya sudah diketahui dan terbuka. Impian yang pernah dicita-citakan sebelum menikah dulu, seringkali kandas dalam pertikaian, kekerasan dalam rumah tangga, dan perceraian. Dalam hal ini, ada kegagalan dalam mengelola cinta dan kasih sayang.
Penyebab rangkaian masalah tersebut harus bisa ditemukan. Dalam hal ini, Rasulullah bisa menjadi suri tauladan dalam memelihara keharmonisan keluarga. Hal ini penting. Karena, dengan memelihara keharmonisan rumah tangga, sumber energi kehidupan kita tidak akan pernah habis. Kita akan selalu mendapatkan semangat dan optimisme.
Rasul sendiri selalu memberikan kehangatan kepada isteri-isterinya, terutama Aisyah. Beliau selalu bermain serta memuji Aisyah. Sederhana dan mudah dipraktekan untuk memelihara kehangatan. Misalnya saja dengan mengamalkan untuk mencium isteri 3 kali dalam sehari. Tidak perlu sembunyi-sembunyi. Kalau bisa, dihadapan anak-anak agar mereka bisa melihat bahwa orang tuanya harmonis.
Rasul juga selalu mencontohkan untuk menyampaikan kata-kata sugesti yang baik kepada isteri setiap hari seperti, “Kamu cantik sekali hari ini.” Rasul mencontohkannya dengan selalu memanggil Aisyah dengan julukan si “pipi merah”. Ekspresi seperti ini, meskipun tampak mengada-ngada, tetapi sungguh bagian dari doa yang terungkap dari dalam hati.
Sehingga tidak perlu membelikan alat-alat kecantikan yang mahal agar isteri menjadi semakin cantik dari hari ke hari. Cukup dengan memujinya setiap hari, maka isteri akan terlihat lebih cantik, meskipun semakin tua dari hari ke hari. Karena kecantikan isteri ada di dalam hatinya.
Amalan kebaikan ini akan selalu dilihat oleh Allah. Allah pun berjanji bila ada hambanya yang melakukan kebaikan dengan berusaha memelihara kasih sayang sebagai seorang suami karena Allah, Allah akan semakin mendekatinya. Bila hambanya mendekati dengan berjalan, Allah akan menjemputnya dengan berlari. Janji ini sepatutnya dijadikan motivasi bagi kita untuk selalu menjaga keluarga kita sebaik-baiknya.
Sehingga, jangan menghabiskan cinta dan kasih sayang pada masa sebelum menikah. Masih ada perjalanan panjang dalam rumah tangga nanti.
Bagaimana pun, keluarga yang dibangun dengan cinta, akan membentuk masyarakat yang kokoh. Karena keluarga adalah pondasi dari sebuah masyarakat, dan nilai dari keluarga adalah cinta. Sehingga kita selalu dituntut untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawadah, wa rahmah apabila mendambakan masyarakat madani dan negara yang makmur

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...